Jumat, 01 Januari 2021

Cara Memperbanyak Ragi Tempe RAPRIMA

RAGI TEMPE TURUNAN RAPRIMA

Belajar Berwirausaha

Dalam proses pembuatan tempe, selain ragi Raprima, bisa juga menggunakan ragi turunan dari ragi Raprima dengan cara mencampurnya dengan dedak halus melalui proses yang benar. (saya menyebutnya ragi tembakan).

Berdasarkan pengalaman para pengrajin tempe, mengatakan bahwa ragi tembakan/turunan lebih bagus pada tempe dibandingkan ragi indukkannya (inokulum ragi Raprima)

Ragi tembakan/turunan pada tempe yang sudah jadi, lebih stabil, maksudnya tempe tidak mudah panas kemudian jamurnya mati, atau istilah saya ledes.

Selain itu ragi tembakan jg bisa menekan biaya produksi, hal ini dikarenakan 1 kg ragi raprima bisa diturunkan menjadi 6 kg ragi tembakan dengan perbandingan 1 : 5 (1 kg inokulum ragi Raprima : 5 kg dedak halus)

Berdasarkan pengalaman, perbandingan di atas adalah perbandingan paling baik dari segi kualitas dan kuantitas dalam proses menurunkan inokulum ragi tempe Raprima.


Proses penurunan Inokulum Ragi Tempe Raprima hampir sama dengan cara membuat tempe, hanya pada penurunan ragi Raprima tidak ada proses mencucinya/ngriyeknya.


Yang diperlukan untuk membuat ragi turunan Raprima dengan hasil 6 kg yaitu alat dan bahan.

I.                   Alat

1.      Tungku/Kompor

2.      Sablu/Dandang yang ada sarangannya/pengukus/kukusan

3.      Plastik PE ukuran sembarang (usahakan ukuran yang besar, contoh : 35 x 20 cm)

4.    Jocohan plastik (diulas pada tulisan sebelumya “Tempe made in Indonesia”)

5.      Lilin ( untuk merekatkan plastik pembungkus ragi turunan )

6.      Plastik terpal ukuran sembarang (minimal ukuran 2 x 1 meter)

7.      Tatakan tempe/Kere (diulas pada tulisan sebelumya “Tempe made in Indonesia”)

8.      Selimut/Penutup



II.                Bahan

1.      Inokulum ragi Raprima 1 kg

2.      Dedak halus 5 kg (usahakan yang masih segar/baru)

3.     Air bersih + 1,5 liter (catatan : usahakan setelah dedak halus dicampur air, jangan terlalu basah/seperti remah roti saja/dedak terlihat lembab saja, tidak kering seperti belum terkena air).

Proses pembuatan ragi turunan Raprima


1.      Siapkan sablu/dandang, isi dengan air bersih, pasang sarangan/kukusannya, rebus hingga mendidih.

2.    Sambil menunggu air mendidih, ratakan dedak diatas terpal plastik, percik-percikan air rata di atasnya.

     Aduk-aduk/remas-remas dedak hingga rata dan dedak terlihat lembab (penting : dedak jangan terlalu basah apalagi encer).

3.      Kukus dedak sampai + 1-1,5 jam/sampai tanak (atau bila tutup dibuka tercium bau matang/harum khas dedak).

4.      Keluarkan dedak dari sablu/dandang, kembali ratakan dedak yang sudah dikukus diatas terpal plastik + 20-30 menit (dedak hangat-hangat agak panas)

    Kemudian taburkan 1 kg inokulum ragi tempe Raprima rata diatasnya, segera aduk-aduk campuran tersebut sampai benar-benar rata dan masih hangat.

5.      Masukkan seluruh campuran tersebut kedalam plastik-plastik pembungkus yang sudah dijocoh dalam keadaan masih hangat, rekatkan dengan lilin, susun dan rapikan diatas tatakan/kere.

      Kemudian tutupi selimut untuk memperoleh suhu kamar 24-280C biarkan + 12 jam atau setelah 10 jam periksa secara berkala pada bakal ragi dengan cara dirasakan pada punggung telapak tangan.

    Bila sudah terasa hangat atau pada bakal ragi plastik berkeringat dibagian dalam, buka selimut dan angin-anginkan bakal ragi dengan udara segar.
      
      Jocoh kembali plastik yang berisi bakal ragi jarang-jarang lalu biarkan selama 24 jam.

     ( catatan : jangan terlalu hangat/panas pada bakal ragi saat membuka selimut, karena spora akan mati dan ragi tidak akan jadi ).

6.     Setelah 24 jam ragi turunan akan tampak putih seperti tempe.

    Jika sudah tampak seperti itu, sobek dan bakar plastik pembungkusnya, kemudian jemur pada sinar matahari diatas tatakan/kere yang sebelumnya sudah dialasi kertas koran/kertas sembarang.

      Karena biasanya ada bagian dari ragi turunan yang patah/rontok terutama bagian sudut/tepi.

      Jika panas mataharinya normal maka setelah 3 hari ragi turunan bisa digunakan.

7.   Setelah kering simpan ragi turunan yang bentuknya batangan dalam wadah yang lumayan besar dan bertutup rapat seperti bekas kaleng biscuit besar.

Disarankan untuk setiap kali penggunaan supaya terlebih dahulu dirontokkan/dihaluskan dengan diremas menggunakan jari tangan dan dijemur dibawah sinar matahari.


“Semoga bermanfaat”  – Salam – 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Maksudnya dedak halus itu dedak yg biasa buat pakan ternak?