Meraup Untung Dimasa Pandemi Dengan Beternak Jangkrik
Mengulas secara detail bagaimana cara beternak jangkrik dimulai dari membuat/menghasilkan telur jangkrik sendiri. Dikarenakan nilai tambah dari peternak jangkrik adalah dari menjual telur jangkrik tersebut.
Sebelum mengembangbiakkan jangkrik alangkah baiknya sedikit mengenal terlebih dahulu tentang binatang ini.
Jangkrik
(gryllidae) adalah binatang yang aktif dimalam hari (nokturnal), tergolong pemakan
segala (omnivora), juga termasuk binatang berumur pendek antara 80–90 hari,
dan selama hidupnya berganti kulit (metamorfosis) 3–4 kali sampai menjadi
jangkrik dewasa/bersayap.
Jangkrik pada umumnya kanibal, berhabitat pada tempat
yang kering namun lembab dan hangat.
Jangkrik dewasa berjenis kelamin jantan
mempunyai sayap yang tebal/kasar dan mempunyai sungut ekor dua.
Sedangkan pada
jangkrik dewasa betina sayapnya relatif halus, mempunyai sungut ekor tiga dan
yang ditengah mirip seperti jarum, yang fungsinya untuk mengeluarkan telur
dengan ditancapkan pada pasir/tanah yang lembab.
Jangkrik juga salah satu jenis
binatang yatim piatu sejak lahir karena jangkrik betina akan mati setelah
selesai masa bertelur + 15–20 hari ( total berkisar antara 400–500 telur
per 1 ekor jangkrik betina ).
Sebelumnya jangkrik jantan dewasa mati duluan setelah membuahi sel telur jangkrik-jangkrik betina (setelah masa kawin).
Di alam bebas
telur-telur jangkrik akan menetas bergantung pada suhu dan kelembapan dan hidup
menjadi jangkrik dewasa berdasarkan seleksi alam.
Kabar baiknya, jangkrik juga mudah dikembangbiakkan/diternak dengan meniru syarat dan pola hidupnya.
Dan sekiranya artikel ini bermanfaat untuk orang lain, silahkan share, like, atau coment.
Ehem.....
Langkah-Langkah Beternak Jangkrik
I. Lokasi kandang jangkrik
Untuk beternak jangkrik
yang pertama adalah menentukan lokasi/tempat kandang jangkrik, tempat yang baik
minimal memenuhi syarat :
-
Sedikit sinar matahari yang masuk atau berada
dibawah rimbun pohon.
-
Sedikit jauh dari keramaian atau jalan.
-
Tidak ada genangan air.
-
Tidak berdampingan dengan kandang ternak
lainnya, terutama jenis unggas.
Kandang
jangkrik bisa dibuat dengan bambu untuk tiang dan kerangkanya dengan tinggi
minimal 2,5 meter, atapnya bisa dari rumbia/alang-alang dan dinding dari
gribik/gedek.
Untuk lebarnya mengikuti berapa kotak/box kandang jangkrik yang
akan dibuat (uas 1 box kandang = 1 luas ukuran triplek tebal 3 mm atau P :
2,4 meter L : 1,2 meter).
Untuk
memulai beternak jangkrik minimal mempunyai 3 box kandang jangkrik, 1 box untuk
pembibitan sekaligus penghasil telur dan 2 box untuk penetasan sekaligus
pemeliharaan.
II. Penyiapan sarana dan peralatan kandang.
Penyiapan
box kandang jangkrik.
Telah
disinggung diatas bahwa untuk memulai beternak jangkrik minimal mempunyai 3 box
kandang jangkrik.
Namun sambil berjalan siapkan dahulu 1 box kandang jangkrik
dan yang 2 box lainnya menyusul kemudian.
Untuk
membuat box kandang jangkrik, alat yang perlu disiapkan diantaranya :
1. Gergaji
kayu
2.
Meteran/Alat ukur
3.
Palu
4.
Pisau/carter
5.
Pensil
1
box kandang jangkrik dibuat dengan bahan dan uraian sebagai berikut :
1. Untuk
dinding box kandang memerlukan : 3 buah triplek ukuran tebal : 3 mm, panjang :
2,4 m, lebar : 1,2 m (semakin tebal ukuran triplek semakin baik untuk tahan
lamanya).
2.
Untuk kaki box kandang memerlukan : kaso
kayu sengon panjang : 90 cm x 4 buah = 3,6 meter, atau = 1 biji kayu kaso
sengon ukuran 4 meteran (semakin keras jenis kayu semakin baik untuk tahan
lamanya).
3.
Untuk kerangka keliling box kandang
memerlukan : reng kayu sengon dengan total panjang : 20 meter, atau = 5 biji kayu
reng sengon ukuran 4 meteran (semakin keras jenis kayu semakin baik untuk
tahan lamanya).
4.
Waring atau Jaring yang rapat, digunakan
untuk tutup box kandang, biasanya berukuran lebar : 1,5 meter dan di pasaran
dijual per meter.
Ut Untuk ukuran 1 box kandang memerlukan waring dengan panjang :
2,5 meter (1 bok kandang membutuhkan waring ukuran 1,5m X 2,5m).
5.
Lakban/Isolasi yang besar, biasanya
berukuran lebar 5cm, digunakan keliling pada bagian dalam atas box kandang.
Fungsinya supaya jangkrik tidak keluar/kabur jika merayap pada dinding box,
karena jangkrik akan kembali jatuh jika melewati daerah yang berlakban.
6.
Paku reng dan paku triplek. (gunakan
dengan bijak dan hemat).
7.
Tanah liat/semen, digunakan untuk setiap
sudut 900 pada box kandang baik yang disamping ataupun didasar
bagian dalam box.
Fungsinya supaya jangkrik tidak kabur/keluar jika ada celah
walaupun kecil pada sudut hasil pertemuan antar triplek.
8. Kaleng
bekas 4 buah, usahakan yang berdiameter agak lebar, digunakan untuk merendam
ke-empat kaki box kandang dengan diisi cairan oli bekas ataupun air, kontrol
isi cairan berkala, jika berkurang tambahkan lagi dan jangan sampai kering.
Fungsinya supaya predator tidak masuk/merayap lewat kaki box, contohnya seperti
semut.
III. Pembibitan.
Setelah
box pertama jadi, langkah selanjutnya adalah membuat media hidup jangkrik
supaya tampak seperti pada habitatnya dengan cara mengisi box dengan bekas
tatakan telor yang terbuat dari kertas atau (Tre).
Jika sulit
mendapatkannya bisa juga dengan daun pisang yang sudah kering di pohonnya.
Memang yang bagus adalah campuran dari keduannya.
Setelah
semuannya siap, selanjutnya adalah membuat/menciptakan bibit penghasil telur
jangkrik.
Pada
masa sekarang rasanya mustahil untuk menangkap sekian banyak jangkrik dewasa di
alam bebas, atau membeli jangkrik dewasa pada peternak jangkrik lain.
Pada
umumnya mereka tidak menjual bibit jangkrik namun menjual telurnya, dikarenakan
nilai ekonomisnya lebih pada telur jangkrik tersebut.
Untuk
mengakalinya, belilah 1 kg jangkrik muda yang ada di pasar-pasar burung, pilih
antara jangkrik jantan dan betina dengan perbandingan 1:10 (1 ekor jangkrik
jantan : 10 ekor jangkrik betina), pelihara hingga menjadi jangkrik dewasa dan
siap bertelur.
Biasanya menunggu waktu antara 20-30 hari, sesekali beri makan
yang mengandung banyak protein seperti kuning telur yang sudah direbus supaya
kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan jangkrik bagus.
IV. Alat/Media Pembuatan Telur Sendiri.
Sebagai
gambaran, media untuk bertelur jangkrik ini berbentuk persegi panjang, dengan
tinggi 4cm, panjang 50cm dan lebar 30cm.
Bagian tingginya/samping dari kayu
reng yang dberdirikan/bagian lebarnya diatas dan alasnya dari triplek, dengan
dipaku dari bagian triplek/bagian bawah keliling.
Uraian
untuk membuat sarana bertelur dan penghasil telur jangkrik, alat dan bahan yang
perlu kita siapkan adalah :
I.
Alat
1. Bak
air yang pendek diameter 50-60 cm.
2. Saringan
santan kelapa yang lembut, lembutnya seperti saringan teh namun yang besar, biasanya sebesar piring makan dan kelilingnya terbuat dari plastik.
3. Palu
kecil
4. Meteran/alat
ukur/penggaris
II.
Bahan
1. Triplek
ukuran panjang : 50cm dan lebar : 30cm
2. Kayu
reng ukuran panjang : 50cm 2biji dan lebar : 30cm 2biji
3. Paku
triplek
4. Pasir
dicampur sedikit tanah dengan perbandingan 1:10 (1 bagian tanah : 10 bagian pasir)
III.
Urian
1. Buat
kotak seperti gambaran/ilustrasi diatas.
2. Saring/ayak
pasir dengan saringan dengan jumlah pasir disesuaikan dengan volume kotak.
3. Rendam
pasir hasil saringan kedalam bak air selama 5 menit, buang airnya lewat bagian
atas dengan memiringkan bak air pelan-pelan, kemudian masukkan dan ratakan pasir
basah tadi kedalam kotak, namun jangan melebihi tinggi kotak (jika tinggi
kotak 4 cm, sisakan 1cm, jadi tinggi pasir 3 cm).
Tiriskan kotak sampai air
jarang lagi yang menetes keluar.
4. Letakkan
kotak kedalam box kandang pada waktu sore hari, biarkan semalaman, dan pada
pagi harinya kotak diangkat keluar.
(karena jangkrik binatang nokturnal mereka
lebih aktif dimalam hari, dan jangkrik betina akan bertelur dengan cara
menusukkan jarum pada ekornya kedalam pasir yang basah/lembab pada kotak).
5. Pada
pagi harinya sebelumnya sudah menyiapkan bak yang telah diisi air setengahnya
dari tinggi bak.
Masukkan kotak yang diinapkan semalam di box kandang jangkrik tadi
kedalam bak, tumpahkan seluruh pasirnya, cuci kotak sampai bersih di bak itu
juga.
6. Dulang
pasir dalam bak dengan saringan berkali-kali dan terus menerus sampai telur
benar-benar terdulang/tersaring sempurna (telur akan nyangkut pada saringan
dan pasirnya akan turun bersama air, karena pasir tadi hasil saringan dari
saringan yang juga untuk mendulang).
Kumpulkan telur-telur tersebut menjadi
satu pada selembar kain kering lalu jemur sebentar (catatan : hindarkan telur jangan sampai menggumpal).
7. Selanjutnya
kembali masukkan pasir bekas dulangan tadi kedalam kotak tempat bertelur,
tiriskan dengan cara dimiringkan selama 15 menit, taruh kembali kedalam box
kandang pada tempatnya semula.
Ulangi proses tersebut sampai hasil dulangan
kian sedikit/jangkriknya juga kian sedikit. (proses bertelur biasanya memakan
waktu 10-15 hari, dan jangkrik betina akan mati setelah selesai bertelur).
Catatan: kumpulkan dan jadikan 1 proses demi proses dulangan telur pada kain
yang bersih dan kering.
Dan juga telur jangan sampai menggumpal, dengan cara
dijemur pada sinar matahari pagi sebentar setiap selesai proses mendulang.
Kesimpulan : Telur jangkrik berada didalam pasir selama 1 malam (12 jam). Dimulai dari peletakan jam 6 sore, dan diambil jam 6 pagi.
V. Penetasan.
Setelah
telur-telur tadi terkumpul, bagi 3 sama rata telur tersebut dengan asumsi sudah
mempunyai 3 box kandang jangkrik (1 box kandang bekas pembibitan yang sudah
dibersihkan/dicuci dengan air dan dijemur sampai kering + 2 box kandang yang
dibuat sambil berjalan bersama proses pembibitan).
Kemudian
taruh telur diatas 3 kain bersih yang sudah dibasahi dengan air dan diperas (kain hanya menjadi lembab) lipat kain namun jangan terlalu rapat/kencang lalu
letakkan kedalam box kandang dengan posisi ditengah.
Beri lampu bohlam 5 watt
tepat diatas kain berisi telur dengan jarak + 15 cm, periksa secara
berkala, apabila kain sudah tampak kering, semprot dengan air bersih
menggunakan sprayer untuk memandikan burung dengan disetel mengembun.
Setelah 7
hari biasanya sebagian kecil telur sudah menetas/ketika tampak anakkan jangkrik
pada kain yang keluar, buka salah satu dari lipatan sedikit saja dan hentikan
penyemprotan. (jangkrik akan menetas antara 7-10 hari).
Pada hari ke-7
masukkan Tre atau daun pisang kering kedalam box kandang sedikit demi sedikit
mengacu pada umur/besar jangkrik.
Pada hari ke-10 atau jika telur jangkrik
sudah menetas sempurna, angkat kain pembungkus telur berikut lampu bohlam.
Semakin
berumur jangkrik masukkan semakin banyak Tre/daun pisang kering.
(catatan : untuk jangkrik yang masih makan voor/pur pada siang hari dan
menjelang malam semprotkan air bersih yang disetel embun dengan sprayer kedalam
box kandang diatas tumpukan Tre/daun pisang kering sedang-sedang saja/jangan
terlalu basah, hal ini bertujuan untuk minum anakan jangkrik).
VI. Pemeliharaan
Proses
ini dibagi menjadi 2 bagian penting dalam hal beternak jangkrik, karena jika
lalai sedikit saja maka fatal akibatnya.
1. Pemberian pakan
Pada
proses penetasan setelah hari ke-10, anakan jangkrik langsung diberi pakan
voor/pur 511 yang sudah dihaluskan baik digiling ataupun dihaluskan manual
selama 7 hari dengan cara ditaruh diatas triplek persegi empat ukuran 30cm.
Untuk 1 box kandang beri 3 tempat pakan dengan diletakkan diatas Tre/daun
pisang kering.
Periksa pakan berkala terutama menjelang malam hari, jika pakan
habis segera tambahkan untuk mencegah jangkrik menjadi kanibal, karena jika
lapar jangkrik akan saling makan dan korbannya terutama jangkrik yang sedang
dalam proses pergantian kulit.
Hal ini berlaku baik jangkrik masih diberi pakan
voor/pur ataupun sudah diberi pakan daun-daunan/sayuran.
Untuk menghemat kost pakan, pada
jangkrik yang telah berumur lebih dari 17 hari hentikan proses
penyemprotan/pengembunan box kandang dan jangkrik diberi pakan daun, batang,
ataupun buah yang masih mentah dari pohon pepaya/kates dengan cara :
o Daun pepaya langsung ditaruh kedalam box
kandang diatas tumpukan Tre/daun pisang kering.
o Batang pohon pepaya dikupas, kulit luarnya
dibuang kemudian diiris tipis-tipis memanjang.
o Buah pepaya mentah diiris tipis-tipis.
Berdasarkan
pengalaman pakan diatas paling bagus selain dari daun singkong dan daun-daunan
lainnya.
Hindarkan
jika memberi pakan bekas sayur-sayuran dari pasar langsung karena jangkrik akan
mati, hal ini dikarenakan sayuran dari pasar mengandung insektisida/pestisida
pengganggu tanaman.
Jika akan memberi pakan bekas sayuran dari pasar, cuci dulu
sayuran dengan air yang mengalir kemudian jemur sayuran sampai menjadi layu
baru dimasukkan ke dalam box kandang.
(catatan : jangan sampai pakan tidak habis apalagi sampai membusuk terutama
untuk pakan selain voor/pur, ambil pakan yang kira-kira berpotensi akan
membusuk dan ganti yang baru pada waktu memberi pakan, terutama menjelang malam).
Penting!: Jika Anda menginginkan hasil maksimal, beri pakan fuel voor/pur dari awal hingga panen.
2. Pemeliharaan
box kandang
Selalu
periksa bagian luar dan dalam box kandang.
Untuk bagian dalam box hindarkan
terjadi genangan/basahan pada Tre/daun pisang kering oleh air ataupun basahan
dari sisa pakan.
Untuk bagian luar box periksa adakah predator berbahaya
terutama semut dan cicak.
Periksa
tutup box dan juga waringnya apakah benar-benar tertutup rapat/tidak ada yang
koyak terutama setelah selesai memberi pakan.
Periksa
juga pada bagian kaki box, apakah cairan oli bekas/airnya berkurang, jika iya
segera tambahkan.
Setelah
pasca panen cuci bersih box dengan air kemudian jemur hingga kering, biasanya
tambalan semen/tanah liat pada box akan ikut terkelupas, setelah box kering
ganti tambalan dengan yang baru.
VII. Hama Penyakit
Sampai
saat ini belum ditemukan hama atau penyakit yang epidemik pada jangkrik kecuali
hama penyakit dari predator diatas rantai makanannya terutama cicak.
Kemasukkan
1 anak cicak saja kedalam box jangkrik, maka bisa dipastikan akan gagal panen.
VIII. Penutup
Jangkrik
bernilai puncak ekonomisnya pada umur minimal 30 hari dan maksimal umur 40
hari, atau maksimal jika sudah terlihat satu dua jangkrik yang mulai bersayap
segera panen/jual jangkrik, namun sisakan kembali + 1 kg untuk bakal bibit dengan memilih
antara jangkrik jantan dan betina dengan perbandingan 1:10 dan ulangi kembali
prosesnya dari awal seperti diatas.
Jika
berencana memperbesar peternakan/budidaya atau dengan kata lain menambah box
kandang, maka jangkrik yang disisakan untuk bakal bibit otomatis lebih dari 1
kg tergantung dari berapa box yang akan ditambahkan jika 3 box = 1kg bakal
bibit.
Mohon maaf, hitung sendiri ya..
Semoga
bermanfaat – Salam –
1 komentar:
ituBola - Bandar Bola | Sportsbook Terlengkap | Live Casino Online | Baccarat | Dragon Tiger | Roulette | Sicbo | BlackJack
Situs Judi Online Sportsbook & Live Casino Terpercaya, Terbaik serta Berlisensi di Indonesia. Menyediakan berbagai macam permainan Sportsbook & Live Casino Online Terlengkap.
Cukup 1 User id untuk bermain semua taruhan permainan.
- Sportsbook Terlengkap ( Sepakbola, Basketball, Esport, dll.. )
- W88 Live Casino
• Baccarat
• Roulette
• Sicbo
• Blackjack
• Dragon Tiger
Menang Lebih Mudah Disini & Dapatkan Juga :
=> Bonus Cashback 5% (dibagikan setiap Hari Senin).
=> Pelayanan Terbaik Dengan Customer Service 24 Jam Nonstop.
Deposit Bisa Melalui :
=> Via Bank Lokal Indonesia.
=> Via OVO, GOPAY, PULSA Telkomsel & XL/Axis.
• Minimal Deposit 25,000 | Minimal Withdraw 50,000
• Proses Deposit & Withdraw Tercepat
Untuk Pendaftaran Hubungi Kontak Kami:
- LINE : itubola757
- WHATSAPP : +85517696120
- LIVE CHAT : ituBola
Alternatif Klik Disini : > Pusat Bantuan ituBola <
Posting Komentar